TIMES TEGAL, JAKARTA – Jepang memulai survei untuk pembangunan reaktor nuklir potensial, menandai langkah pertama sejak bencana nuklir Fukushima tahun 2011. Kansai Electric Power Company mengumumkan telah memulai kajian kelayakan pembangunan reaktor baru di PLTN Mihama, Prefektur Fukui.
Perusahaan listrik terkemuka Jepang tersebut menyatakan survei difokuskan pada pemeriksaan kondisi geologis dan topografi di dua wilayah dalam dan sekitar PLTN Mihama. "Perusahaan itu bertujuan memeriksa kondisi geologis dan topografi dua wilayah di dalam dan di luar PLTN Mihama hingga sekitar tahun 2030 untuk menentukan apakah pembangunan reaktor lain layak dilakukan," mengutip pernyataan resmi perusahaan, Rabu (5/11/2025).
Proses evaluasi akan mencakup analisis komprehensif. Perusahaan tidak hanya meneliti aspek teknis tetapi juga meninjau profitabilitas proyek potensial tersebut, serta kebijakan regulasi Otoritas Regulasi Nuklir Jepang, sebelum menyetujui rencana tersebut.
Pendekatan hati-hati ini mencerminkan pembelajaran dari insiden pelelehan di PLTN Fukushima No. 1 milik Tokyo Electric Power Company pada Maret 2011.
Keputusan ini menandai pergeseran signifikan dalam kebijakan energi nuklir Jepang pasca-Fukushima, di mana banyak reaktor dinonaktifkan dan standar keamanan diperketat secara drastis. PLTN Mihama sendiri telah beroperasi sejak 1970 dan menjadi salah satu instalasi nuklir tertua di Jepang yang tetap berfungsi setelah memenuhi persyaratan regulasi yang diperbarui. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pertama Kali Sejak Tragedi Fukushima, Jepang Mulai Survei Pembangunan Reaktor Nuklir Baru
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |