https://tegal.times.co.id/
Berita

Desa Sinema Kepunduhan: Syuting Film Pakai Bahasa Tegalan Hasilnya Bikin Heboh Nasional

Jumat, 13 Juni 2025 - 15:22
Desa Sinema Kepunduhan: Syuting Film Pakai Bahasa Tegalan Hasilnya Bikin Heboh Nasional Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid dan Saifullah Agam Dirjen Film Musik dan Seni Kementerian Kebudayaan RI (Foto: Cahyo Nugroho for TIMES Indonesia)

TIMES TEGAL, TEGAL – Di suatu titik antara bau pupuk kandang serta alunan suara kodok sawah yang harmonis, lahirlah Desa Sinema Kepunduhan Kabupaten Tegal.

Sinema Dua Kata yang dulu mungkin tidak berjodoh di peta peradaban perfilman nasional, kini bersatu satu naskah "Desa Sinema Kepunduhan".

Konon katanya, warga desa ini kini lebih lihai menyusun dialog daripada menyusun tumpukan jerami. Kamera kini lebih sering dipinjam daripada cangkul. 

Anak-anak SMK yang tadinya hanya tahu cara memperbaiki mesin traktor, kini belajar cara memperbaiki alur cerita. Tentu dengan bantuan para penggiat seni dan guru besar segala bidang.

Dan tahukah Anda? Bahasa Tegalan yang dulu dianggap “ndeso” saking ndesonya sampai dipelintir-pelintir di tiap sinetron ibukota kini dijadikan bahasa utama film. 

Desa-2.jpg

Inilah pemberontakan kultural yang paling sesungguhnya ketika warga desa dengan santai berkata, “Ya Kaya Kie” dan semua kru langsung diam, karena itu bahasa sutradara.

Mulai 12 - 14 Juni 2025, Pekan Film Tegal digelar. Bukan di bioskop mewah ber-AC, tapi di tempat yang lebih manusiawi atau pun aula desa dan halaman rumah warga tapi di Gedung Dadali lingkungan Pemkab Tegal 

Nah, tiketnya?, gratis. Camilannya?, jangan tanya. Popcorn?, lewat. Di sini, Anda bisa membawa bekal Tahu Aci, mendoan hangat dan teh tubruk seoerti pengalaman sinema yang tidak bisa disediakan Netflix.

Salah satu film unggulan dari Sinema Desa Kepunduhan membahas pernikahan dini. Isunya berat dan masih banyak lagi, tapi dibawakan dengan logat ringan khas Tegalan. 

Dan anehnya, penonton terdiam. Bukan karena tidak paham, tapi karena terharu. Ternyata film bisa jadi media penyadaran, bukan sekadar tempat untuk melihat aktor menangis pakai filter air mata.

Melihat kegigihan para pemain yang rata rata merupakan warga Desa Kepunduhan alhasil pejabat pun datang. Bukan untuk menyuruh warga kembali bertani, tetapi untuk berfoto dengan latar bergambar kamera bertulisakan besar Pekan Film Tegal.

Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid,  pejabat pusat Saifullah Kementerian Kebudayaan (Kemenbud)  dan Kepala Dinas Disporapar Uwes Qoroni dan lainnya pun bergantian memberi pujian “Ini luar biasa, ini harus kita dukung!”

Tentu saja, para tamu undangan dan warga yang hadir tersenyum meskipun dalam hati berharap dukungan tersebut bukan hanya bentuk ucapan, tapi juga bentuk anggaran.

“Kami tidak ingin jadi Hollywood dan Kami hanya ingin dunia tahu cerita desa juga layak tonton pasalnya mampu menjadi edukasi meskipun perlahan banyak yang harus di perbaiki." tegas Saifullah utusan Kemenbud.

Pernyataan yang indah. Bahkan juga bisa dijadikan tagline film dan mungkin spanduk di balai desa. Karena kenyataannya, mereka memang belum punya studio, belum punya drone, dan kalaupun punya, sinyal sering hilang.

Sementara Sumarjo Ketua Yayasan Sinema Desa Kepunduhan menyampaikan seiring akan niat berkembang punya satu hal yang tak dimiliki Hollywood yakni gotong royong. dan keikhlasan syuting meski tanpa bayar. 

Desa-3.jpg

"Jadi semua warga di Desa Kepunduhan berjibaku untuk bersama berkembang dan dikenal dunia meskipun hanya karena cinta pada cerita dan harapan berkembang." ujar Sumarjo yang juga mengungkap Desa Sinema telah berdiri sejak 2018.

Desa Kepunduhan Kabupaten Tegal Jateng mengingatkan bahwa sinema tidak harus lahir dari gedung tinggi, gedung bioskop mahal. Kadang cukup dari warung kopi tikar pandan, dan niat yang tidak bisa dibeli di toko online.

Mereka mungkin belum viral seperti Laskar Pelangi atau Eat, Pray, Love. Tapi jangan salah. Kalau kelak ada film logat Tegalan jangan kaget kalau sutradaranya juga dari Tegal.

Saifullah berharap, pemerintah daerah Kabupaten Tegal tidak hanya melihat dari sisi saat viral tetapi juga turut memberikan peluang dan memberikan perhatian khusus terhadap Desa Sinema Kepunduhan dan lainnya untuk lebih berkembang.

"Jadi Pemkab Tegal dan dinas terkait turut andil dalam mengembangkan kreativitas warga Kabupaten Tegal agar lahir Sinema sinema lain tak hanya Desa Kepunduhan," pungkas Saifullah. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tegal just now

Welcome to TIMES Tegal

TIMES Tegal is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.