TIMES TEGAL, BOJONEGORO – Insiden kecelakaan perahu boat yang dialami para mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1 Juli 2025 di Tual Maluku Utara, meninggalkan duka mendalam. Dua mahasiswa tak terselamatkan.

Salah satunya almarhum Bagus Adi Prayogo dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Rasa duka cita dan kehilangan masih membekas bagi keluarga, para civitas UGM, alumni, dan yang lainnya. 

Berbagai lini berdatangan memberi atensi dan membersamai juga saat jenazah telah tiba di bandara sampai ke rumah duka.

Pada Minggu (13/7/2025), untuk kesekian kalinya Pengurus Pusat Keluarga Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (PP Kagamahut) bersama Pengurus Daerah (Pengda) Kagamahut Jawa Timur berkunjung ke rumah duka.

Kedatangan mereka kali ini dalam rangka memberikan tanda tali asih sebagai rasa duka dan support untuk keluarga senilai Rp.106.000.000. Tali asih ini merupakan donasi dari seluruh alumni yang ada di Indonesia untuk keluarga almarhum Bagus.

"Tali asih yang diberikan ini adalah salah satu tanda duka kami juga selaku keluarga alumni Kehutanan UGM yang ada di seluruh Indonesia terhadap kepergian almarhum Bagus yang telah berpulang," kata Wawan Tri Wibowo, Kadivre Perhutani Provinsi Jawa Timur dan juga perwakilan Pengurus Kagamahut Pusat, Minggu (13/7/2025).

Wawan juga menyampaikan penghormatan atas segala pengabdian almarhum selama menjalankan tugas akademik.

"Segala kegiatan KKN yang dilakukan almarhum, tentunya adalah sebagai kenangan pengabdian terbaik yang sudah dilakukan almarhum untuk bangsa ini dan semoga menjadi amal ibadah almarhum aamiin," tambahnya.

Agustiningtyas Marini selaku Ketua Kagamahut Pengda Jatim turut menambahkan, bahwa kedatangan mereka sebagai bentuk rasa duka.

"Semoga keluarga kuat dan ikhlas dengan kepergian almarhum dan semoga kelak harapan kami, adik almarhum bisa menjadi penerus apa yang dicita-citakan almarhum dan keluarga," ungkapnya.

Kejadian kecelakaan almarhum Bagus bersama teman-teman KKN UGM di Maluku Utara menjadi rasa duka yang sangat mendalam bagi Indonesia yang menjadi harapan keluarga dan penerus bangsa ini telah pergi.

Berbagai atensi baik dari berbagai lembaga baik dari jajaran pihak Kampus UGM, Bupati Bojonegoro, Kementerian dan termasuk PP dan Pengurus daerah Jatim Kagamahut telah datang memberi support dan perhatian atas duka yang dialami keluarga almarhum.

"Semoga ke depannya kecelakaan yang terjadi di KKN mahasiswa di Maluku Utara ini menjadi kejadian terakhir," harapnya. (*)