TIMES TEGAL, TEGAL – Sabtu (20/8/2025) pagi yang terik kali ini berbeda. Bukan karena suhu udara yang meningkat, melainkan semangat ratusan ibu-ibu yang tumpah ruah di satu titik di Kota Pemalang. Bukan di pasar dan bukan di balai desa, melainkan di arena PKU Akbar 2025 di Pendopo Kabupaten Pemalang, sebuah ruang belajar dan bermimpi yang diinisiasi oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Tegal.
Ada energi yang sulit dijelaskan, campuran antara keingintahuan, harapan, dan semangat pantang menyerah membuat UMKM menjadi lebih naik rating.
Salah satunya datang dari Eka Trisnawati, perempuan sederhana asal Mulyoharjo. Ia tak membawa koper penuh peralatan tapi hanya satu buku catatan kecil, dan harapan besar.
“Saya jualan jajanan di rumah dan kerap pula ikut pameran di desa, dahulu pikirnya literasi keuangan cuma catat pengeluaran. Ternyata, kita juga belajar strategi usaha, cara ngatur stok aja, bahkan jualan lewat Medsos ” katanya sambil tersenyum malu, namun matanya berbinar.
Ada ratusan kisah serupa berbaris rapi di ruangan dan halaman Pendopo Kabupaten Pemalang, ibu rumah tangga, selama ini dikenal hanya 'penjual kue', 'penyulam batik', atau 'peracik jamu', kini sedang naik kelas lantaran inovasi PNM Cabang Tegal.
Di PKU Akbar 2025, belajar bukan perkara berat. Kelas-kelas dirancang sebagai ruang motivasi dan menyenangkan. Mulai dari pencatatan keuangan sederhana, strategi pemasaran hingga pemanfaatan QRIS dan media sosial. Semua dibalut dalam suasana akrab, penuh tawa, dan sesekali tepuk tangan.
Zona pameran UMKM jadi ajang unjuk gigi. Ada minuman herbal dengan label yang profesional, baju anak buatan rumahan yang tampak seperti keluaran butik, hingga batik-batik dengan desain yang tak kalah dari toko online ternama.
Yang membuat PKU Akbar 2025 berbeda dari tahun sebelumnya adalah keberanian membawa para pelaku usaha ultra mikro lebih dekat ke dunia digital. PNM menyuntikkan semangat inovasi yang realistis: inovasi yang tidak mengintimidasi.
“Kadang cuma ganti bungkus atau caption di Instagram, udah bikin orang tertarik,” celetuk salah satu peserta, yang kini aktif memasarkan produknya.
Kegiatan ini digelar selama dua hari, 20–21 September 2025, dan bahkan tak melulu soal usaha. Ada PNM Fun Run 2025, ajang lari santai sejauh 5 kilometer yang menjadi simbol kebersamaan, kesehatan, koneksi antar peserta.
Bupati Pemalang, usai membuka gelaran PKU Akbar 2025 PNM Cabang Tegal, Anom Widiyantoro, menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi lembaga keuangan dan pemerintah daerah.
“Kami berharap inovasi dari PNM Cabang Tegal mampu menjadi roda penggerak ekonomi di Kabupaten Pemalang,” ujarnya kepada TIMES Indonesia.
Sementara Sutanto, pimpinan PNM Cabang Tegal, menegaskan bahwa PKU Akbar bukan sekadar agenda tahunan. Ia adalah komitmen.
“Kami tidak hanya memberi modal, tetapi juga arah. Karena kami percaya, mulai dari tangan-tangan ibu rumah tangga inilah, roda ekonomi bangsa bergerak.”
PKU Akbar 2025 PNM Cabang Tegal ini mungkin hanya berlangsung dua hari. Tapi bekasnya tinggal lama. Di rumah-rumah yang tadinya sunyi kini ada semangat baru. Di balik produk rumahan sederhana, kini ada ilmu, inovasi, dengan kebanggaan.
Karena pada akhirnya, mereka seperti Eka dan ratusan ibu lainnya tahu usaha bukan hanya tentang jualan. Tetapi juga tentang bertahan, tumbuh, dan bermimpi tanpa takut lagi. (*)
Pewarta | : Cahyo Nugroho |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |