TIMES TEGAL, TEGAL – Alun-Alun Hanggawana Slawi Kabupaten Tegal, Rabu (11 Juni 2025) dipenuhi oleh riuh rendah suara. Anak-anak berlari-lari mengejar balon, remaja sibuk berswafoto, para ibu-ibu berkerudung menenteng belanjaan dari stand UMKM, dan para bapak duduk santai di bawah tenda sambil menyeruput kopi lokal.
Semua berkumpul dalam satu ruang, satu waktu, dalam sebuah perayaan yang lebih dari sekadar pest Pesta Rakyat Slawi Ageng 2025, rangkaian Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal.
Perayaan rakyat tahunan 2025 ini telah menjelma menjadi lebih dari seremoni. Ia adalah ruang pertemuan lintas generasi dan kelas sosial dan sebuah panggung masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, budayawan, dan generasi muda berjalan bersama.
Dan tahun 2025 dengan tema "Pesta Rakyat Slawi Ageng Berjalan Bersama" yang memaknai ulang arah masa depan dan menggabungkan akar budaya dengan semangat digitalisasi.
Malam pembukaan Slawi Ageng 2025 pada Rabu 11 Juni 2025 nanti akan menjadi peristiwa simbolik tersendiri. Di hadapan ribuan pasang mata, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman akan meresmikan acara.
Dan menariknya lagi menampilkan dua sosok publik lain dengan nama “Maulana”: Ustad Maulana, sang dai karismatik dengan gaya khasnya yang ceria, dan Arman Maulana, vokalis band legendaris GIGI.
Bukan hanya permainan nama, kehadiran tiga Maulana ini mencerminkan tiga wajah Kabupaten Tegal hari ini pemerintahan yang membumi, spiritualitas, membina dan seni budaya yang menyatukan.
Ketiganya menjadi poros semangat Slawi Ageng tahun 2025 bahwa transformasi bukanlah meninggalkan masa lalu, tapi mengajak semua warisan itu ikut bergerak maju.
Di sepanjang alun-alun, ratusan stand berdiri berdampingan. Lebih dari 200 pelaku UMKM dari seluruh penjuru Tegal memamerkan hasil kreativitas dari batik khas Slawi camilan khas yang menggoda, hingga produk inovatif dari generasi milenial.
Bagi sebagian pelaku UMKM, momen ini bukan hanya kesempatan berjualan, tetapi panggung untuk menunjukkan eksistensi. Mereka adalah tulang punggung ekonomi lokal, dan Pesta Rakyat adalah etalase tempat mereka dilihat, didengar, dan juga dihargai.
“Saya dari selatan Kabupaten Tegal, bawa batik hasil ibu-ibu di rumah produksi kami. Tahun ini kami dapat banyak pembeli dari luar Tegal juga,” ujar Intan, pelaku UMKM muda.
Menariknya lagi Stand Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tegal menjadi pusat perhatian tersendiri. Mereka tak hanya hadir untuk pajangan, tapi juga membawa misi besar literasi digital untuk semua.
Mulai dari pameran hasil fotografi jurnalistik bersama PWI Kabupaten Tegal, hingga kelas mini tentang keamanan data pribadi, cara menghindari hoaks, hingga pelatihan pemasaran digital bagi UMKM, dan semua ditawarkan dalam format ringan, terbuka, dan ramah pengunjung.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya terhibur, tapi juga tercerahkan, Digitalisasi bukan hal eksklusif, dan kami ingin semua orang Tegal bisa beradaptasi dengan bijak.” ujar Nurhayati Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal.
Malam hari, panggung utama kembali menyala. Tapi yang ditampilkan bukan hanya musik dan tari, melainkan sebuah suguhan multimedia: kilas balik sejarah Kabupaten Tegal, dari masa kerajaan, kolonialisme, hingga era otonomi daerah.
Pesta Rakyat Slawi Ageng tahun ini bukan hanya perayaan simbolik, tetapi cerminan keseriusan pemerintah dan masyarakat dalam membangun ruang publik yang sehat, terbuka, dan inklusif.
Inilah wajah baru pesta rakyat: tidak lagi sekadar panggung selebrasi, tetapi juga laboratorium sosial, tempat eksperimen kebijakan bisa diuji langsung kepada rakyat, dan sebaliknya, suara rakyat bisa ditangkap tanpa birokrasi kaku.
Pesta Rakyat Slawi Ageng 2025 telah membuktikan bahwa pembangunan tak harus kaku. Ia bisa meriah. Ia bisa merakyat. Ia bisa memadukan suara rakyat, denyut budaya, dan nadi digitalisasi ke dalam satu ruang.
Dan ketika lampu panggung padam dan tenda-tenda dibongkar, yang tersisa bukan hanya kenangan, tapi pertanyaan apa yang bisa kita lakukan, agar langkah bersama ini tidak berhenti di sini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pesta Rakyat Slawi Ageng 2025, Tradisi dan Teknologi Menyatu di Kabupaten Tegal
Pewarta | : Cahyo Nugroho |
Editor | : Deasy Mayasari |