TIMES TEGAL, CIANJUR – Kabupaten Cianjur tak ingin lagi tertinggal di balik bayang-bayang destinasi populer lain di Jawa Barat. Pemkab Cianjur kini mengumumkan ambisi besar dengan menargetkan 30 persen dari 2,5 juta pengunjung di tahun 2025 adalah wisatawan mancanegara. 

Sebuah angka yang membuat banyak pihak tercengang, sekaligus penasaran apakah target ini realistis untuk wilayah yang selama ini dikenal dengan jalur Puncak yang padat dan infrastruktur belum memadai.

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, menegaskan bahwa persoalan akses memang menjadi momok yang harus segera diakhiri.

“Kami menyadari pengembangan pariwisata tidak bisa maksimal tanpa akses jalan yang layak. Karena itu, perbaikan infrastruktur mulai dilakukan bertahap pada 2025,” ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Minggu (3/8/2025).

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa selain memperbaiki jalur yang sudah ada, Pemkab Cianjur juga sedang melobi pemerintah pusat agar pembangunan Jalur Puncak II segera terwujud.

Menurut Ramzi, selama ini potensi wisata Cianjur terjebak di balik tembok keterisolasian. Padahal, dari wilayah utara yang menyuguhkan pesona pegunungan, hingga selatan dengan pantai perawan dan air terjun eksotis, semua menyimpan magnet luar biasa bagi wisatawan.

“Cianjur punya segalanya, hanya saja selama ini belum bisa dijangkau dengan mudah,” katanya.

Tidak hanya perbaikan jalan, promosi besar-besaran pun akan dilakukan, termasuk ke pasar internasional. Pemerintah daerah menggandeng pelaku wisata lokal untuk menyiapkan berbagai dukungan, mulai dari fasilitas, paket wisata, hingga atraksi budaya.

“Kami ingin wisatawan datang, betah, dan kembali lagi,” ucap Ramzi.

Lebih jauh daya tarik seperti Situs Megalitikum Gunung Padang, Pantai Karang Potong, Waduk Jangari, hingga Kampung Pandanwangi akan menjadi andalan. Belum lagi ragam seni budaya khas Cianjur yang siap ditampilkan dalam berbagai event. 

"Semua kekayaan itu kini sedang dipoles agar bisa tampil layak di panggung global. Tentu kita optimistis, akan menjadi tahun pembuktian dari daerah penghubung, menjadi destinasi utama," tandasnya. (*)