TIMES TEGAL, PACITAN – Petani durian di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan terpaksa gigit jari tahun ini. Cuaca ekstrem membuat pohon-pohon durian enggan berbuah, mengakibatkan kerugian besar bagi petani.
"Biasanya Desember-Januari sudah panen, kali ini pohon durian saya tidak mau berbuah," ujar Kateni (78), salah satu petani setempat, Jumat (17/1/2025).
Kateni menjelaskan, meski beberapa pohon sempat berbunga, buah tidak tumbuh karena bersamaan dengan kemunculan daun muda. "Kalau sudah begitu, buah memang tidak jadi," tambahnya.
Cuaca ekstrem diduga menjadi penyebab utama. Kondisi ini membuat hasil panen yang biasanya mencapai jutaan rupiah kini nihil. "Tahun lalu lumayan, sekarang zonk," keluh Kateni.
Desa Kalikuning dikenal sebagai sentra durian pithi, varietas lokal yang digemari karena rasa manis, tekstur daging buah tebal, dan aroma khasnya. Namun, musim ini pohon-pohon durian hanya menghasilkan daun tanpa buah.
Pantauan TIMES Indonesia menunjukkan banyak pohon durian di desa tersebut berdiri tegak tanpa hasil. Beberapa di antaranya bahkan berusia lebih dari 100 tahun. Biasanya, pohon-pohon ini menghasilkan buah dengan keunggulan masing-masing yang menarik penggemar durian datang langsung ke kebun.
"Daging durian pithi itu kesat, kulitnya tipis, dan aromanya kuat. Sayang sekali musim ini tidak panen," ujar Kateni.
Para petani berharap kondisi cuaca membaik agar panen tahun depan bisa kembali normal. Mereka juga meminta perhatian pemerintah untuk membantu mengatasi dampak perubahan iklim yang kian terasa.
“Semoga ini hanya kejadian sekali ini. Kalau terus begini, petani bisa bangkrut,” pungkas Kateni.
Fenomena gagal panen juga dialami para petani durian di Dusun Sono, Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gagal Panen, Petani Durian di Pacitan Merugi Akibat Cuaca Ekstrem
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |