TIMES TEGAL, SURABAYA – Hadir kembali di Kota Surabaya, pameran seni rupa berkelas nasional namun terasa internasional.bertajuk ARTSUB mampu menghadirkan karya maestro seni rupa kontemporer Indonesia yang sudah mendunia.
Anehnya, karya ini jarang sekali dinikmati publik di setiap kota Indonesia, tidak lain disebabkan minimnya apresiasi pemerintah dalam bidang seni khususnya seni rupa.
Seperti di Kota Surabaya misalnya, kehadiran ARTSUB bagai pelepas dahaga menikmati karya kelas dunia.
ARTSUB pertama diselenggarakan di Surabaya pada 2024. Berkaca dari tahun pertama, pameran seni rupa kontemporer tahun kedua ini perencanaannya cukup matang, baik konsep maupun kualitas seniman.
Jay Subiakto selaku salah satu pekerja seni mengatakan, Surabaya sebagai kota kedua terpadat sebaiknya mengapresiasi seni.
“Sebagai kota terpadat kedua setelah Jakarta, Surabaya harusnya memang lebih mengapresiasi seni. Seni bukan sebagai komoditas tetapi sebagai pemicu generasi kita, bahwa semua profesi dasarnya adalah seni,” tuturnya saat di pameran ARTSUB Balai Pemuda Surabaya, Minggu (3/8/2025).
Pengunjung ARTSUB di Balai Pemuda Surabaya berpose berlatarbelakang lukisan karya seniman, Minggu (3/8/2025).(Foto: Hamida Soetadji/TIMES Indonesia)
Menurut Jay, Pameran seni rupa harusnya hadir di setiap Kota Indonesia. Ia membeberkan alasannya adalah karena setiap kota di Indonesia mempunyai seniman yang hebat. Dan mereka membutuhkan media ekspresi untuk memamerkan karyanya.
Ia menilai peran pemerintah dalam seni rupa masih sangat minim, jauh dari kata mendukung.
“Yang menjadi masalah, kita ini jarang di support oleh pemerintah. Pameran seperti ARTSUB, ARTJOG setiap tahun setengah mati mencari dananya. Padahal sudah terbukti mendatangkan devisa buat kotanya,” ujarnya.
Tentang pameran seni, menurut Jay pameran seperti ini akan memicu bakat dari daerah itu sendiri. Gelaran pameran merupakan ajang unjuk karya, ia menilai Jawa Timur gudangnya pekerja seni yang sudah lama sekali dikenal.
“Bakat-bakat yang hebat dari Jawa Timur, memang dari dulu kita tahu sejarahnya banyak bakat kesenian dan budaya yang hebat dari Jatim,” kata produser dan sutradara di berbagai pertunjukan seni di Indonesia ini.
Terkait dengan pameran seni, ia berharap dukungan dari pemerintah secara maksimal. Di samping itu, pemberian beasiswa kepada pekerja seni, yang sampai saat ini para seniman masih bergerilya tanpa ada kontribusi yang nyata dari pemerintah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: ARTSUB Hadir di Surabaya, Soroti Minimnya Apresiasi Pemerintah Terhadap Pameran Seni
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |